Saturday, August 05, 2006

SEPASANG BIBIR ITU BEGITU BIRU

Sepasang bibir itu, aduh, begitu biru
Dan teramat merah nganga liang luka itu
Ah, bianglala bagi langit jiwa ibu
Alangkah sepimu di tengah mayit beribu

Bintang terbakar hangus padam perlahan
Dengan rambut berkibaran berlayar bulan
Mengapa garba ini tak mereka renggutkan
Dan merih ini tak disembelih sekalian

Sepasang daun yang menjuntai kelu
Sekuntum mawar kembang yang sendu
Biar kukarang dalam dekap kenangan
Menunggu waktu kembali ke pangkuan

No comments:

SAJAK JALAN PAGI BERSAMA

  Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...