Sunday, January 24, 2021

Banjir Makassar 2019

 

(Haiku ini telah diterbitkan sebagiannya selama tahun 2020 lalu. Berhubung tahun itu tahun pemilihan kepala daerah, demi menghindari haiku ini digunakan orang jahat untuk mendiskredit saingan dalam pemilu maka belum semua haiku diterbitkan. Kini diterbitkaan lengkap sebagai pengingat agar jangan sampai terulang lagi.)


2019 tahunnya

Makassar kembali

Dibilas banjir


(0769/2019)

*

Berpuluh tewas

Tak usahlah diusut

Jangan digugat


(0768/2019)

*

Hutan tercukur

Ulah mantan serdadu

Bermain kayu


(0767/2019)

*

Lembah jeneberang

Sodagar mencincang batu

Mengisap pasir


(0766/2019)

*

Kota dunia

Pupus pupurnya, dilumur

Lumpur parasnya


(0765/2019)

*

Pinggiran kota

Pengembang membajak sawah

Menabur beling beton


(0764/2019)

*

Belakang tembok

Jelata digusur tak bertanah

Panen air mata


(0763/2019)

*


Pantai losari

Kapal kompeni buang jangkar

Membantai pantai


(0762/2019)

*

Laut kita

Jadi kolam balita

Diobok-obok


(0761/2019)

*

Tanah lapang

Berpalang, cakrawala terhalang

Di kota dunia-mu


(0760/2019)

*

Jalan-jalan

Diluberi mobil jepang

Terbirit pejalan


(0759/2019)

*

Halte tempelan

bus berjalur macet

jadwalnya ngaret


(0758/2019)

*

Sampah bertebar

Gendang dua kabur

Tanpa kabar


(0757/2019)

*

Big data: para bro

Menonton kemiskinan

Dari menara kontrol


(0756/2019)

*

Aliran modal

Dajjal tertawa, ditangannya

Surga menyala


(0755/2019)

*

Aliran modal

Datangnya membawa banjir

Perginya paceklik


(0754/2019)

*

Masyarakat tercacah

Dan lingkungan terjajah

Impian pemodal


(0753/2019)

*

O pembangunan

Hanya berarti perubahan

Bukan kemajuan


(0752/2019)

*

O kemajuan

Membawamu melaju

Ke jurang binasa


(0751/2019)

*

Kemajuan sejati

Kehidupan berkeadilan

Di alam lestari


(0750/2019)

*

Jika ke alam kau takzim

terhadap sesama tak lalim

niscaya aman mukim


(0749/2020)

*

iklim berubah

meski limbung, tak tumbang

bila adil-lestari


(0748/2020)

*

2019 tahunnya

Kaki selebes terendam

Hati pun redam


(0747/2019)

*

SAJAK JALAN PAGI BERSAMA

  Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...