Thursday, June 09, 2022

AH

 

ah, sebatang anak panahmu menembus

dan pandang mataku jadi berkabut

ah, sebatang anak panahmu menembus

dan rambut di pelipis gugur menipis

ah, sebatang anak panahmu menembus

dan gigi ini bergoyang nyeri lalu lepas

ah, sebatang anak panahmu menembus

selera demi selera, lewat dari hasrat

ah, sebatang anak panahmu menembus

sendi pun berderak bagai dermaga lapuk

ah, sebatang anak panahmu menembus

kabar dan kisah, berderai dari ingatan

ah, sebatang anak panahmu menembus

nafas demi nafas terengah, putus terhempas

ah, sebatang anak panahmu menembus

bukan tuk menderaku dalam parah cedera

ah, batang demi batang yang menembus

penyangga rebah punggung yang ditekuk waktu

ah!

Kenangan Baik, Harapan Baik

 

Pernah, matahari terhenti dan tertegun

ketika berkah dari arasi dikucurkan

dan helai-helai hujan berjatuhan

mengusap wajah bumi


ketika yang dua dan berjauhan

didekatkan dan menyatu

kau untukku telah dihalalkan

dan aku, bagimu


sejak itu nasib kita berjalin-pilin

merambati tiang langit yang terang

menembus awan, eter, dan terus

menguak debu kosmik, kabut gemintang


dalam selubung sayapmu

dan kokoh rengkuhanku, kita menjulang

memburu puncak, ingin menyentuh

ujung jubah yang menjuntai dari alas tahta


jika mimpi dunia ini usai

biarlah kita lanjut menari

bagai sepasang kupu-kupu

mengepung sekuntum mawar cahaya.

SAJAK JALAN PAGI BERSAMA

  Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...