Tuesday, October 20, 2020

Saturday, October 17, 2020

INVESTASI

 

pekarangan dan ladangmu
harus berpindah tangan
sedangkan engkau beralih
ke petak kontrakan dan
menyewakan badan di pabrik


(itu kemajuan, kata ekonom
yang kepalanya cetakan Amrik)


karena yang terpendam di lahanmu
akan dijual oleh seseorang di Hongkong
kepada seseorang lain di London
dan seseorang di Jakarta, boleh dong
turut main menangguk keuntungan


(tanpa peduli, engkau berkubur
di mana jikalau mati)


Wednesday, August 19, 2020

KRONIKA 2019 [HAIKU GUGAT REKLAMASI PANTAI MAKASSAR]

 

2019 tahunnya

Makassar kembali

Dibilas banjir


(0767/2019)

*

Kota dunia

Pupus pupurnya, dilumur

Lumpur parasnya


(0766/2019)

*

Hutan tercukur

Ulah mantan serdadu

Bermain kayu


(0765/2019)

*

Lembah jeneberang

Sodagar mencincang batu

Mengisap pasir


(0764/2019)

*

Pinggiran kota

Pengembang membajak sawah

Menabur beling beton


(0763/2019)

*

Belakang tembok

Jelata digusur tak bertanah

Panen air mata


(0762/2019)

*

Pantai losari

Kapal kompeni buang jangkar

Membantai pantai


(0761/2019)

*

Laut kita

Jadi kolam balita

Diobok-obok


(0760/2019)

*

Tanah lapang

Berpalang, cakrawala terhalang

Di kota dunia-mu


(0759/2019)

*

Jalan-jalan

Diluberi mobil jepang

Terbirit pejalan


(0758/2019)

*


Aliran modal

Dajjal tertawa, ditangannya

Surga menyala


(0755/2019)

*

Aliran modal

Datangnya membawa banjir

Perginya paceklik


(0754/2019)

*

Masyarakat tercacah

Dan lingkungan terjajah

Impian pemodal


(0753/2019)

*

O pembangunan

Hanya berarti perubahan

Bukan kemajuan


(0752/2019)

*

O kemajuan

Membawamu melaju

Ke jurang binasa


(0751/2019)

*

Kemajuan sejati

Kehidupan berkeadilan

Di alam lestari


(0750/2019)

*

Jika ke alam kau takzim

terhadap sesama tak lalim

niscaya aman mukim


(0749/2020)

*

perubahan iklim

kalaupun limbung, tak tumbang

bila adil-lestari


(0748/2020)

*

2019 tahunnya

Kaki selebes terendam

Hati pun redam


(0747/2019)

*


SAJAK JALAN PAGI BERSAMA

  Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...