Jika untuk memilih presiden saja
Kita sudah bisa melakukannya
Secara langsung dan sungguh-sungguh
Apatah lagi memilih walikota
Kota mesti diurus lebih serius,
Tidak tanggung-tanggung.
Kelahiran dan kematian
Terjadi di kota
Pekerjaan dan pengangguran
Hadir di kota
Wabah dan bencana
Juga menimpa di kota
Bila rusuh negaraku
Akan kujaga teduh kotaku
Bila diserbu negaraku
Akan kubela sungguh kotaku
Bila rubuh negaraku
Akan kusokong teguh kotaku
Karena satu negaraku
Hanya akan sejahtera
Bila seribu kota desanya
Telah makmur dan adil merata
Biarlah yang jadi pemimpinnya
Hanya orang yang bisa memelihara
Tanah dan air, menjaga
Udara dan apinya
Orang yang mengerti
Bahwa membangun bukan berarti
Sekedar meruntuhkan gedung lama
Dan kemajuan tidaklah identik
Dengan segala yang baru
Bahwa pertumbuhan
Bukanlah padatnya pusat perbelanjaan
Macetnya jalan raya
Serta habis terpangkasnya
Pohon akasia
Ya, saya percaya itu
Kalian pula,
Bukan
Tertanda
Seorang warga
.....yang hadir mengisi di antara dua kesunyian--kelahiran dan kematian..... (An Indonesian poems corner ; the poet : Hendragunawan)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
SAJAK JALAN PAGI BERSAMA
Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...
-
STOPPING BY WOODS ON A SNOWY EVENING Whose woods these are I think I know. His house is in the village though; He will not see me stopping h...
-
PEREMPUAN 1. Beri aku cermin kaca yang rata tak retak atau telaga bening yang tenang airnya atau genangan embun di telapak tangan bunga...
No comments:
Post a Comment