Perempuan itu pamit keluar sebentar
Ketika tentara mengejar-ngejar petani
Kemudian penantianmu jadi sejauh keabadian
Para pembunuh telah berpulangan
Darah telah dibersihkan
Dan asap telah reda
Tetapi tak ada
Yang menghapus air matamu
Mereka malah menertawakan kesedihan
Para pembunuh telah dianugerahi bintang jasa
Para penuntut mengincar saat ganti berkuasa
Tetapi siapa yang akan mengingat kehilanganmu?
Ke jauh ujung jalan
Murung matamu jatuh tercenung
Apakah gerangan yang kau tunggu?
.....yang hadir mengisi di antara dua kesunyian--kelahiran dan kematian..... (An Indonesian poems corner ; the poet : Hendragunawan)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
SAJAK JALAN PAGI BERSAMA
Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...
-
STOPPING BY WOODS ON A SNOWY EVENING Whose woods these are I think I know. His house is in the village though; He will not see me stopping h...
-
PEREMPUAN 1. Beri aku cermin kaca yang rata tak retak atau telaga bening yang tenang airnya atau genangan embun di telapak tangan bunga...
No comments:
Post a Comment