Di lembah pualam pucat
Pusat itu seperti pusaran malam
Relung kelam, liang hasrat
Mengajakmu turun berendam
Tetapi lihat mata itu
Seperti hantu yang terlambat
Menatap sayu namun nanar tak tentu
Dalam lamun kabut opium tertambat
Perempuan, perempuan ke mana tujuan
Pagi masih jauh dan dingin menyengat
Lelaki, lelaki tempat di mana tumpuan
Mari ke sini mendekat, kuberi hangat
Sesingkat gumul di lapik kumal
Begitu lekas jemu mendekat datang
Sebelum sempat saling mengenal
Bersijingkat dia berangkat pulang
.....yang hadir mengisi di antara dua kesunyian--kelahiran dan kematian..... (An Indonesian poems corner ; the poet : Hendragunawan)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
SAJAK JALAN PAGI BERSAMA
Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...
-
STOPPING BY WOODS ON A SNOWY EVENING Whose woods these are I think I know. His house is in the village though; He will not see me stopping h...
-
PEREMPUAN 1. Beri aku cermin kaca yang rata tak retak atau telaga bening yang tenang airnya atau genangan embun di telapak tangan bunga...
No comments:
Post a Comment