Thursday, January 24, 2008

DENDANG DEKADEN

Di lembah pualam pucat
Pusat itu seperti pusaran malam
Relung kelam, liang hasrat
Mengajakmu turun berendam

Tetapi lihat mata itu
Seperti hantu yang terlambat
Menatap sayu namun nanar tak tentu
Dalam lamun kabut opium tertambat

Perempuan, perempuan ke mana tujuan
Pagi masih jauh dan dingin menyengat
Lelaki, lelaki tempat di mana tumpuan
Mari ke sini mendekat, kuberi hangat

Sesingkat gumul di lapik kumal
Begitu lekas jemu mendekat datang
Sebelum sempat saling mengenal
Bersijingkat dia berangkat pulang

No comments:

SAJAK JALAN PAGI BERSAMA

  Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...