Di sana, di sana,
Di Kota Mawar yang bersimbah Cahaya
Kekasihku diam bersemayam
Di peluk bumi yang harum mewangi
Sejak zaman purbawi dahulu
Langit selalu membanggakan dirinya
Disebabkan matahari dan rembulannya
Disebabkan sinar bintang-bintangnya
Tetapi sejak tubuh kekasihku
Dibaringkan rebah di peraduannya
Bumi yang rendah tak lagi pernah merasa malu
Karena di relungnya telah terkandung insan termulia
Bertebaran rebahlah bulan bintang dan mentari
Tersungkur tunduklah langit yang menjulang perkasa
Karena di Kota Mawar yang bersinar gemerlapan
Terbujur tidur Kekasih Segala Ciptaan
2008
.....yang hadir mengisi di antara dua kesunyian--kelahiran dan kematian..... (An Indonesian poems corner ; the poet : Hendragunawan)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Materi promosi
DURIAN PROFESSOR ingin mudah Menikmati durian bermutu global? Dagingnya tebal, kering dan cerah Manis dan harum tak kalah Ingin durian Sian...

-
STOPPING BY WOODS ON A SNOWY EVENING Whose woods these are I think I know. His house is in the village though; He will not see me stopping h...
-
ODE KEPADA POHON FLAMBOYAN Pohon flamboyan di tepi sungai coklat di bawah jembatan itu tak henti-hentinya kupuja. Ketika musim hujan deras ...
No comments:
Post a Comment