*
Cincin rembulan,
bening langit kemarau:
malam pengantin.
*
Betapa pekat malam—
menunggangi arus ke hilir,
halus semilir angin.
*
Di bawah purnama,
kubasuh bajuku nan lusuh;
berkilauan arus buih—
menghamburkan harum ke udara,
pohon kenanga di puncak bunga.
*
Bunga-bunga menari
meliuk, berpusing, mabuk
dalam hembusnya angin:
runduk terkulai melayu akhirnya
tersungging senyum, disunting musim
::
Hg::
::
.....yang hadir mengisi di antara dua kesunyian--kelahiran dan kematian..... (An Indonesian poems corner ; the poet : Hendragunawan)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
SAJAK JALAN PAGI BERSAMA
Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...
-
STOPPING BY WOODS ON A SNOWY EVENING Whose woods these are I think I know. His house is in the village though; He will not see me stopping h...
-
PEREMPUAN 1. Beri aku cermin kaca yang rata tak retak atau telaga bening yang tenang airnya atau genangan embun di telapak tangan bunga...
No comments:
Post a Comment