Berdirilah tegak
di belakang Sang Nabi
mengikuti jejak tapak:
kecintaan kepada keluarganya,
penghormatan kepada sahabatnya.
Terbanglah tinggi
ke hadirat Rabb segala alam
dengan kedua sayap di sisi:
hati yang membara oleh hasrat,
akal yang menyala oleh makrifat.
Diamlah tenteram
setelah jauh perjalanan
dalam dua surga hijau kelam:
taman kebahagiaan tanpa hingga,
sirna dalam tatapan Cinta.
.....yang hadir mengisi di antara dua kesunyian--kelahiran dan kematian..... (An Indonesian poems corner ; the poet : Hendragunawan)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
SAJAK JALAN PAGI BERSAMA
Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...
-
STOPPING BY WOODS ON A SNOWY EVENING Whose woods these are I think I know. His house is in the village though; He will not see me stopping h...
-
ODE KEPADA POHON FLAMBOYAN Pohon flamboyan di tepi sungai coklat di bawah jembatan itu tak henti-hentinya kupuja. Ketika musim hujan deras ...
No comments:
Post a Comment