1.
mereguk kopi, fanta:
masa kiniku merengkuh
masa kanakku rindu
2.
bocah berseri parasnya:
kue di tangan, permen dikulum
dan amplop dalam saku
3.
menziarahi bapak:
sebelum menerima tetamu
temui ia nan tak mati
4.
Keningnya basah
bekas basuhan; setitik air
di lentik bulu mata--
di antara ramai tetamu Rumah Tuhan
segera punggungnya, aku kehilangan.
.....yang hadir mengisi di antara dua kesunyian--kelahiran dan kematian..... (An Indonesian poems corner ; the poet : Hendragunawan)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
SAJAK JALAN PAGI BERSAMA
Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...
-
STOPPING BY WOODS ON A SNOWY EVENING Whose woods these are I think I know. His house is in the village though; He will not see me stopping h...
-
ODE KEPADA POHON FLAMBOYAN Pohon flamboyan di tepi sungai coklat di bawah jembatan itu tak henti-hentinya kupuja. Ketika musim hujan deras ...
No comments:
Post a Comment