Monday, June 20, 2011

RAKYAT NEGERIKU BERHAMBURAN (Dari arsip sajak lama)

Rakyat negeriku berhamburan

Bapak-bapaknya
Merumput di trotoar
Dengan gerobak lapak seadanya
Yang kelak dibongkar
Kobaran api

Ibu-ibunya berhimpitan
Di lambung pesawat
Menuju rimba negeri orang
Dan pulangnya limbung jadi rebutan
Diperas habis-habisan
Para aparat bandara

Sedangkan anak-anaknya:
Menadahkan tangan
Menodongkan pisau
Menawarkan badan
Di simpang-simpang jalan
Nanti gantian digilir keamanan

Lihatlah mereka, 200 juta berdesak berhimpit
Bersusah payah mempertahankan kewarasan
Sementara para turis mancanegara
Yang di negara mereka dimanja
Dengan aneka tunjangan dan waktu luang
Oleh pemerintah mereka,
Tetap menuntut rakyat negeriku
Untuk terus tersenyum tulus dan polos
Seperti wajah cerah di kartu-kartu pos

Berakrobat jungkir balik, kalang kabut
Rakyat negeriku
Mesti mengurus nasib sendiri, setelah dikhianati
Orang-orang culas dan tak becus
Yang dahulu pernah bersumpah mati
Mampu mengurus nasib mereka:
Para penipu dan pencuri ulung
Atasannya korupsi besar-besaran
Bawahannya pungli kecil-kecilan
Dalamannya minta ampun
Sedangkan kaki tangannya
Rakus dan kerasnya bukan main

Diperdaya sekian lama
Dirampok berkali-kali
Dibunuh berulang-ulang
Mereka hanya tegak diam
Dengan mata pejam
Dan basah di pipi kusam

Mereka yang telah
Kehilangan suara
Akan menuntut balik
Menggugat dengan kebisuan
Yang lebih tajam dan mencekam
Daripada sejuta mata lembing

(2007)

No comments:

SAJAK JALAN PAGI BERSAMA

  Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...