menyepi dari gelak dan riuhnya pesta penutup yang girang
--dengan bir dan kacang garing, juga kola dan ayam goreng;
bersama petik gitar, ayun tari serta alun nyanyian--
ia memilih di luar menatap bulan, sendirian
bertanya-tanya: mengapa kesedihan dari perpisahan
(juga kian dekatnya kematian dari ultah), malah dirayakan?
.....yang hadir mengisi di antara dua kesunyian--kelahiran dan kematian..... (An Indonesian poems corner ; the poet : Hendragunawan)
Saturday, June 18, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
SAJAK JALAN PAGI BERSAMA
Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...
-
STOPPING BY WOODS ON A SNOWY EVENING Whose woods these are I think I know. His house is in the village though; He will not see me stopping h...
-
PEREMPUAN 1. Beri aku cermin kaca yang rata tak retak atau telaga bening yang tenang airnya atau genangan embun di telapak tangan bunga...
1 comment:
mungkin bukan perpisahan yang dirayakan tetapi kenangan indah yang dilewati bersama.... keriuhan pesta menandakan kenangan indah yang akan terbenam dalam benak si pelaku pesta :)
Post a Comment