KORUPTOR NAIK HAJI
Seorang koruptor berangkat haji
Sebelum pergi diwanti-wanti oleh kawannya
Untuk berhati-hati, karena amal saleh dan salah
Di sana, konon, sering kali dibalas kontan
Si koruptor tertawa, dasarnya tak percaya ia
Dan ternyata ia memang baik-baik saja
Si koruptor bertambah pede dan jumawa
Kepada kawannya bersemangat ia bercerita
Bukannya bersepakat, si kawan malah murung
Katanya: sungguh malang nasibmu teman
Bahkan anjing injak pekarangan kita teriak usir
Tetapi engkau, datang pulangmu tak lagi dihitung
(2011)
ISTIGHFAR ZAMAN EDAN
Astaga, mereka beli gaya dan tahta
Secara mencuri milik khalayak dan negara
Astaga, aneka reka dan naskah sandiwara dirancang
Demi selamatkan para preman, calo dan pencoleng
Astaga, demi menambah saldo dan isi pundi
Digadaikan masa depan dan nyawa anak bangsa
Astaga, perutnya busung mencapai tanah
Tetapi lapar serakahnya tak kunjung reda
Astaga, sisiran dan setelannya rapi sekali
Sayang kepala dan hati hanya berisi dedak padi
Astaga, aksi nyicip anggur ngisap cerutu bak aristokrat
Kelakuannya bukan main norak bikin malu
(2011)
SURAT TERBUKA KEPADA TERORIS, 2
Engkau yang bermimpi
Mendapatkan surga seluas langit-bumi
Disambut lambai gemulai 70.000 bidadari,
Dengan syarat tumbal seratus nyawa kami:
Siapakah Tuhanmu sesungguhnya,
Apakah agamamu sebenarnya,
Kemanakah arwahmu menuju akhirnya,
Setelah segala kehancuran dan kebinasaan?
Karena sungguh yang engkau sembah dengan takzim
Adalah iblis membiuskan kebencian, amarah dan laku zalim
Nafsumu sendiri, berdiri sembunyi di balik tabir setiap takbirmu
Yang histeris engkau jeritkan dengan tinju teracung tinggi
Tulus dalam niat dan lurus dengan ilmukah
Anganmu menegakkan agama? Justru engkau tengah
Menghancurkannya, menutupi sinar rahmatnya bagi semesta
Iapun menjelma fitnah, gerhana sejarah peradaban
Adakah karya yang dapat dirayakan
Di tengah serakan bangkai dan tumpukan puing?
Tak akan ada buah yang dapat dipetik dimakan
Jika engkau meracuni pohon dari akarnya!
Terhasunglah yang gemar memerangi orang lain
Namun lalai dari pertempuran di dalam diri
Sehingga setan si musuh sejati
Akhirnya merajalela dan berpesta di dalam hati
Sungguh, menghiasi hati dengan cinta kasih kepada ciptaan
Selalu lebih indah dari menghanguskannya dengan benci
Dan memuliakan tanganmu dengan membangun mencipta
Selalu lebih terpuji dari mencemarinya dengan kerusakan
Mimpimu menginjakkan kaki di gerbang kerajaan Tuhan
Setelah membongkar duniaNya, membakar ciptaanNya--
Semoga arwahmu tak sesat ke kerajaan jin samudera
Yang mengimingi surga maya sebelum kau menutup mata
Engkau yang bermimpi dan mabuk dalam ilusi
Siapakah tuhanmu sesungguhnya,
Apakah agamamu sebenarnya,
Kemanakah arwahmu menuju akhirnya
(2011)
TAAWWUDZ ZAMAN EDAN
Musim petik suara masih jauh
Tetapi wajah-wajah memualkan
Dengan seringai lebar menyebalkan
Dan obralan kata-kata gombal
Yang amburadul logika dan tata bahasanya,
Telah mencemari kota kami
Memenuhi sudut-sudut persimpangan
Membentangi batang-batang jalan
Tuhan, jangan lagi kami dibiarkan
Sesak tersiksa seperti sekian lama ini
Lihat, seorang tokoh dalam tujuh busana
Dan tujuh pose berbeda
Menyalurkan kegenitannya di jalan-jalan kami
Bagaimana bisa kami percayai
Para pesolek dan penderita megalomania ini
Mengurusi nasib dan masa depan kami?
Tuhan, engkau saksikan
Engkau saksikan, kami disia-siakan
Musim petik suara masih jauh
Namun di antara hiruk konvoi suporter bola
Dan para pengiring jenazah
Samar-samar telah terdengar
Jerit pekik gerombolan pawai kampanye
Menggetarkan tanah tempat kami berpijak
Tuhan, lindungi kami
Dari bujuk rayu para penipu
(2011)
KREDO GENERASI MILENIUM
Kami tak khawatir lagi
Akan pengaruh budaya barat
Seperti halnya yang ditakutkan orang tua kami
Pada tahun delapan puluhan
Kini kami telah sempurna barat
Di film-film, kami kesepian
Seperti halnya orang barat kesepian
Di iklan-iklan, keluarga kami
Berbahagia selayaknya keluarga barat bahagia
Di restoran dan kafe, menu dan desain
Sungguh meyakinkan kami di barat
Kami juga memaki, kaget dan heran
Mirip mereka memaki, kaget dan heran
Kurang apa lagi? Bahkan kami
Telah bercinta persis seperti mereka
Yaitu setiap ucapan I love you
Tentu disusul pagutan dan gumulan seru
Tidak, bukan lagi seperti, mirip dan persis
Tetapi kami juga adalah mereka
Karena kami pun percaya
Di dunia ini tak perlu ada
Rasa takut, hormat dan malu
Karena tak ada lagi
Yang keramat, suci dan luhur
satu-satunya pegangan yang berlaku
Adalah kesenangan tanpa saling menggangu
Kini kami barat
Lagak dan laku kami sungguh moderen
Kami hidup lebih beradab dan maju
Lebih maju mendekati jatuh
Ke dalam jurang yang sama pula
(2011)
.....yang hadir mengisi di antara dua kesunyian--kelahiran dan kematian..... (An Indonesian poems corner ; the poet : Hendragunawan)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
SAJAK JALAN PAGI BERSAMA
Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...
-
STOPPING BY WOODS ON A SNOWY EVENING Whose woods these are I think I know. His house is in the village though; He will not see me stopping h...
-
PEREMPUAN 1. Beri aku cermin kaca yang rata tak retak atau telaga bening yang tenang airnya atau genangan embun di telapak tangan bunga...
1 comment:
gajah dipelupuk mata tak terlihat kuman diseberang lautan tampak. masalah korupsi bukan masalah peningkatan ahlak, tapi masalah hukum, jika hukum lemah dan bisa dibeli ya jelas korupsi tambah. jika di cina hukum untuk koruptor seperti di indonesia, mereka pasti jauh lebih bobrok.
Post a Comment