1.
Maaf, kawan, mesti berhimpit
Di kamar sesempit ini kita
Berebut tempat dengan buku-buku
2.
Tak ada ia teraba
Namun nyata terasa
Hadir nyala dalam dada
3.
Tepat waktunya, suci tempatnya,
Tertentu tujunya; lisan memuja, pula tindakan
Sementara fikir menyelami, rasa mengalami
4.
Ahay, sehembus angin
Selepas asar
Semesta bernafas lega
5.
Begini banyaknya nyamuk!
Kemarau benar tiba, para cicak
Tentu makmur dan bersyukur
6.
Nyamuk, hati-hati
Jika tertidur nanti, tak sadar
Mungkin ku akan meremukkanmu
7.
Kupadamkan lampu rumah
Menjemput purnama
Di beranda
8.
Terima kasih, Muhari
Kunjunganmu sore hari ini
Memberiku tujuh biji haiku
(2011)
.....yang hadir mengisi di antara dua kesunyian--kelahiran dan kematian..... (An Indonesian poems corner ; the poet : Hendragunawan)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
SAJAK JALAN PAGI BERSAMA
Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...
-
STOPPING BY WOODS ON A SNOWY EVENING Whose woods these are I think I know. His house is in the village though; He will not see me stopping h...
-
PEREMPUAN 1. Beri aku cermin kaca yang rata tak retak atau telaga bening yang tenang airnya atau genangan embun di telapak tangan bunga...
3 comments:
Hahaha...terima kasih juga untuk ka Muhary :)
wah, kalian sesama mat dan mbak kodak ya )
turut haru membacanya. hiks....
Post a Comment