KUATRIN-KUATRIN JALAN RAYA
1.
Setiap mereka yang berduit
Merasa lengkap dengan bermobil
Maka lihat jalan-jalan menyempit
Muat berdelapan, penumpangnya nihil
2.
Mobil bapak sesuai acara: rapat atau off-road
Mobil ibu serasi warna gaun: kuning atau coklat
Sedangkan mobil si kakak dan adik tipe city-car
Joknya masih lapang tuk bercengkerama sama pacar
3.
Berapa mineral bumi berapa bahan energi
Berapa kadar buangan dan tingkat kebisingan
Pula berapa meter per segi ruang dimonopoli
Inilah, bagi tiap pengguna, biaya lingkungan
4.
Ketika lampu padam, dayanya diperbesar
Ketika jalan macet, tepinya diperlebar
Kita memang lebih menuntut pemenuhan
Meskipun lebih mudah menahan keinginan
5.
Di jalan-jalan yang berulang diperlebar
Berderet antri seperti kartu gaple
Mobil-mobil anyar jualan negara luar
Eh, juga satu dua terselip: sang pengendara harley!
6.
menderas arus kendaraan tak putus bergelombang
menepikanmu berputus asa tak kuasa menyeberang
mungkinkah dikirimkan kembali Musa, Sang Utusan
membelah laut peradaban pemuja mesin dan kecepatan?
7.
Punya duit itu soal rezeki
Hal beli mobil itu hak asasi
Yang sial nasib si rakyat kecil:
Tak berduit, smaput disrempet mobil
PASAR TERBAKAR
Pasar-pasar lama runtuh dijalari api
Pasar-pasar baru riuh disesaki pembeli
O, kota yang membongkar dan membakar
Anganmu terbangun goyah tanpa akar!
HAIKU-HAIKU
1.
Aku berjalan, dan berjalan
Terus berjalan dengan dua kaki
Buatan Tuhan
2.
Berseri cerah
Menyambut matari
Pohon jambu
3.
setelah dera demam diare
bertambah lucu
kemenakan kecilku
4.
Sulapan alam: timbul tenggelam
Balon bulan bulat merah
Di antara rimbun pucuk pepohon
5.
Oleh telinga, hidung, dan mataku
Juga kumiliki
Ketentraman tamanmu
6.
Remasan resah jemari
Setangan kusut--
Ampas teh di dasar cangkir
7.
Di atas meja: sehelai surat
Bergerak-gerak oleh angin
Seolah ingin segera berangkat
8.
gegasnya lari kaki-kaki kecil
berlomba laron
kejar pendar cahaya
9.
tiba-tiba hujan:
masih adakah terlupa dibasahi
pada musim kemarin?
10.
Kayu memutih abu
Dandang menghitam arang--
Hangat percakapan pagi
11.
Alu beradu lesung, bertalu
Beras berserpih tepung;
Gelegak merah gula aren
.....yang hadir mengisi di antara dua kesunyian--kelahiran dan kematian..... (An Indonesian poems corner ; the poet : Hendragunawan)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
SAJAK JALAN PAGI BERSAMA
Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...
-
STOPPING BY WOODS ON A SNOWY EVENING Whose woods these are I think I know. His house is in the village though; He will not see me stopping h...
-
PEREMPUAN 1. Beri aku cermin kaca yang rata tak retak atau telaga bening yang tenang airnya atau genangan embun di telapak tangan bunga...
No comments:
Post a Comment