Monday, July 11, 2011

DUA KISAH KESEPIAN

1. Pesan Seorang Ibu Kepada Anaknya

Ananda, dua belas jam Bunda tak bisa
Bersama; Kamu ngapain saja di sana—
Selain e-ol, mandi, mamam, nangis, ncucu,
Main, bobo, nonton, dan bosan dan menunggu?

Perawat bersertifikat dibayar lumayan mahal
Memastikan tubuhmu tumbuh layaknya mamal*
Moga selain beristirahat dan bersiap pergi lagi,
Kami mampu mengisimu dengan ilmu dan pekerti

Maafkan Bunda mesti turut meninggalkanmu
Agar tak sia-sia kuliah lima tahun dahulu
Dan selain mahalnya biaya serta gaya hidup kini
Bunda harus berjaga jika ditinggal cerai atau mati

Juga mengertilah, Bundapun harus merasa berarti
Yang tak terpenuhi dengan hanya ibu dan istri
Kelak, jika engkau selamat hingga usia dewasa
Pastilah akan mengalami dan memahami yang sama

Sudahlah, jangan cengeng dan manja, ya
Agar Nanda mandiri seperti anak di Amerika sana
Bunda telah cukup repot dan merasa bersalah
Please, beban ini janganlah lagi ditambah

*) mamal = mamalia, hewan menyusui

2. Nenek Tua

Nenek tua ditinggal sendiri seharian
Bungkuk keriput ia bagai cabai kerontang
Kesepian sangat mengajaknya ke alam ambang
Berceloteh kenangan, menyeru kawan khayalan

2 comments:

nurliah said...

sinisx deh sm perempuan pekerja

hendragunawan said...

koq dianggap sinis, sih, mba? ini ttg perempuan pekerja kota yg karena ihwal tata kerja dan tata kota, terpaksa harus tinggalkan rumah jam 6 pagi dan pulang jam 7-8 malam. bukan tentang perempuan pekerja secara umum, misalnya, yg sambil membersihkan ladang msh bisa mengawasi si bocah bermain-main di sekitarnya...

SAJAK JALAN PAGI BERSAMA

  Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...