Sunday, January 31, 2010

SAJAK-SAJAK AKHIR 2009

KUATRIN CINTA REMAJA, 2

Setengah bulan menjenguk dari bingkai jendela
Namun cahayanyapun telah cukup menerangi
Sudah berbulan, surat balasanmu tak kunjung tiba
Biarkanlah, agar harapanku beralasan untuk menanti


HAIKU TERBANGUN TIDUR

Terjaga segera dari tidur:
Belum bekerja cukup keras,
Ku tak berhak atas lelap

(2009)


TAMU HUJAN

Bu, ibu, ada hujan
Turun bertamu

Lihat, ibu
Di teras mereka jatuh, memanggiliku

Terpantul dan jumpalitan
Menggigil ingin mencapai ambang

Dan menginjakkan kaki-kaki mungil
Di keset kita yang baru

Ibu, biarkan ibu
Jangan ditutupkan pintu

Mau mengeringkan mungkin
Tapak mereka yang basah dingin

Kasihan, ibu, sudah jatuh ke mari
Datangnya dari jauh tinggi

Biar kutemani, ibu
Bermain seharian

(2009)


SYAIR MUSIM KAWIN

Semasih masa beralih musim
Marilah kekasih, segera raih mesra
Hati yang lelah telah inginkan mukim
Semoga engkau seperti ‘ku sama merasa

Telah teraba rabu oleh dingin dari selatan
Telah terebah daun dari rantingnya kemboja
Bersegera mereguk segar anggur perhelatan
Sebelum mulut kelu mengulum getir tembaga


(2009)


PEPUJIAN

1.
Engkaulah dermaga tempatku bertolak
Dan juga labuhan tujuanku
Engkaulah landasan bagi keyakinanku
Dan juga alasan untuk keraguanku
Engkaulah musim panas
Yang semarak menghiasiku
Dengan busana aneka warna
Dan musim semi yang akan
Menelanjangi rantingku
Hingga tinggal rangka

2.
Adakah itu cinta
yang terlalu meminta
Ataukah maut
yang begitu menuntut
Tetapi bila hanya
dengan melalui gerbang maut
Dapat kutuntaskan
dendam damba bagi cintaku
Maka lunas setaralah pula
segala sakit perihnya

3.
Pada akhirnya
Harta paling berharga
Hanya namamu
Bertahta di hati

(2009)


MEDITASI HARI RAYA KURBAN

Kurban telah rebah dan disempurnakan
Semoga telah kusembelih pula
Ikatan tali kepemilikan yang membelit hati
Semoga telah kuputuskan pula
Pikatan hasrat yang membelukari jiwa
Semoga telah kusembahkan pula
Ilusi keakuan yang menabiri ruh

Semoga tiba di haribaan-Mu
Amin

(2009)


MEDITASI SEMBAHYANG

Bila meski hanya senoktah iman
Akan menyelamatkan insan dari siksa abadi,
Setitik keangkuhan akan menjauhkan
Seorang hamba dari gerbang surga

(Apatah lagi untuk berjumpa
Dengan yang empunya!)

Maka lindungi hamba
Di dalam sembah ini
Dari takjub dan ujub
Akan diri sendiri

(Menatap ataupun ditatap,
Sudah sepatutnya aku lenyap!)

(2009)

No comments:

SAJAK JALAN PAGI BERSAMA

  Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...