Sunday, January 31, 2010

SAJAK-SAJAK AWAL 2010

KUATRIN TAHUN BARU 2010

Jangan sedih, biarpun semesta
Semakin renta dan usia kita
Kian menua, setidaknya bisa mengaku
Masih punya harapan-harapan baru


MUNAJAT PERCOBAAN

Amuk raung badai menggetarkan tiang-tiang langit
Mengguncangkan kubah cakrawala
Tiang bahtera patah, layar tercabik
Dan lambungpun sobek sudah

Akankah karam, terapung
Atau terdampar ke daratan akhirnya
Adakah bedanya bila hatiku
Bersimpuh merengkuh pinggangmu


HAIKU PENGAKUAN CINTA

Telah cukup mabukkah engkau
Untuk mengaku
Aku cinta kepadamu?


DOA DALAM PENERBANGAN

Terbang, terbang
Kami mengawang

Tuhan, tangkap kami
Sejenak lagi

Kami akan mendarat
Pada lapang telapakmu


CERITA PEJALAN

Ketika ia kembali sendirian
Dari kembara lama sekali
Orang-orang berdatangan
Mengerubung mengelilingi

Kakak, betapakah besar hebat
Bandar-bandar dunia?
Anak, betapa cepat
Perjalanan membuat renta!

Ia hanya menggaris senyum
Lalu hanyut bercerita
Ia cuma menatap mahfum
Bila diseling sela dan tanya

Gambar kota dan wajah kenangan
Tak bisa diperlihatkannya tapi
Selembarpun tak disimpan
Biar bertumpuk di lubuk hati


SETETES HUJAN

Setetes hujan
Jatuh menitik dari lubang
Di langit-langit kamar
Jatuh menitik
Ditampung loyang kelabu

Beribu-ribu tetes hujan
Luruh menderu-deru
Bagai serdadu penyerbu
Mendarat di luar sana
Bernyanyi mars
Berderap memburu
Beribu-ribu menderu mereka
Memenuhi jalan, atap dan selokan

Tetapi setetes hujan yang ini
Dengan iramanya sendiri
Seperti pelarian perang
Yang hanya menaati titah hati
Menitik jatuh penuh percaya diri
Ke loyang plastik abu-abu
Di lantai kamarku

No comments:

SAJAK JALAN PAGI BERSAMA

  Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...