Kau cari tilas
Dari gambar itu: ia yang tengah sendiri,
Setengah tercenung, pada pelataran
Yang telah ditelantarkan
Pernah kau simpan
Pada keping cakram
Yang meyakinkanmu
Ia akan merekam segalanya, baka
Bahkan bekas
Dari berkas kenangan itu
Tak tertera lagi kini, tumpas
Tertindih ingatan terakhir, tampaknya
Yang bergegas berebut tempat
Seperti gugus awan
Di langit kemarau
Tanpa henti terserak
Hingga perkakas pencaripun
Tak begitu perkasa ternyata
Mereka ulang bit-bit
Yang tercerabut itu
Meski ia pernah nyata ada,
Setidaknya menyita tempat
Dari memori yang digariskan cahaya,
Hingga kau pindahkan ia
Tak ada di asal
Tak kunjung sampai di tuju
Adakah ia moksa
Ke hampa lupa
Seberapa dekatkah untuk ada?
Seberapa jauhkah untuk tiada?
Antara ilusi dan hakiki,
Di mana gerangan batasnya?
Tak kau temukan
Gambar itu akhirnya, sempurna
Punah ke sumber semula
Dari mana kau pernah ada, mungkin.
2009
.....yang hadir mengisi di antara dua kesunyian--kelahiran dan kematian..... (An Indonesian poems corner ; the poet : Hendragunawan)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
SAJAK JALAN PAGI BERSAMA
Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...
-
STOPPING BY WOODS ON A SNOWY EVENING Whose woods these are I think I know. His house is in the village though; He will not see me stopping h...
-
PEREMPUAN 1. Beri aku cermin kaca yang rata tak retak atau telaga bening yang tenang airnya atau genangan embun di telapak tangan bunga...
No comments:
Post a Comment