Wednesday, April 22, 2009

LOST INTO THE EMPTINESS

Kau cari tilas
Dari gambar itu: ia yang tengah sendiri,
Setengah tercenung, pada pelataran
Yang telah ditelantarkan

Pernah kau simpan
Pada keping cakram
Yang meyakinkanmu
Ia akan merekam segalanya, baka

Bahkan bekas
Dari berkas kenangan itu
Tak tertera lagi kini, tumpas
Tertindih ingatan terakhir, tampaknya

Yang bergegas berebut tempat
Seperti gugus awan
Di langit kemarau
Tanpa henti terserak

Hingga perkakas pencaripun
Tak begitu perkasa ternyata
Mereka ulang bit-bit
Yang tercerabut itu

Meski ia pernah nyata ada,
Setidaknya menyita tempat
Dari memori yang digariskan cahaya,
Hingga kau pindahkan ia

Tak ada di asal
Tak kunjung sampai di tuju
Adakah ia moksa
Ke hampa lupa

Seberapa dekatkah untuk ada?
Seberapa jauhkah untuk tiada?
Antara ilusi dan hakiki,
Di mana gerangan batasnya?

Tak kau temukan
Gambar itu akhirnya, sempurna
Punah ke sumber semula
Dari mana kau pernah ada, mungkin.

2009

No comments:

SAJAK JALAN PAGI BERSAMA

  Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...