Wednesday, April 22, 2009

PENAHBISAN

Trilyunan tahun dalam hitunganmu
Telah berlalu, semenjak mahadaya itu menggeliat
Bergerak dan menari, menebarkan mineral kosmik
Yang berpusar tanpa henti untuk melahirkanmu,
Kesadaran diri insani yang hakikatnya adalah penyaksian:
Alastu, alastu, kami mengaku, segala ciptaan
Bukanlah kesiasiaan.

Dan hari ini engkau berdiri
terpukau oleh ufuk yang seolah tak terjangkau
geletar halus menjalari tubuhmu, menelusuri
sekujur sungai syaraf di tulang belakang
mengalirkan arus dari tulang ekor
meretas tembus rintangan cakra
untuk bermekaran di ubun-ubunmu

Sungguh, benih itu harus pecah menjadi mawar
Yang dasar haruslah menuju luhur
Dan kelam di lubuk itu mestilah melahirkan terang
Mahkota mawar cahaya cemerlang
Yang menghiasi kepalamu,
Wahai, Engkau, puncak segala ciptaan.

2009

No comments:

SAJAK JALAN PAGI BERSAMA

  Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...