.....yang hadir mengisi di antara dua kesunyian--kelahiran dan kematian..... (An Indonesian poems corner ; the poet : Hendragunawan)
Sunday, March 22, 2009
DUDUK BERDUA DI RESTORAN
(foto: pribadi)
Begitu jauh dan sulitnya
Perjalanan untuk menemukanmu
Tersuruk dan terengah megap aku
Untuk mencapaimu nun di sana, di tepi meja
Percakapan hanya kesantunan yang gagap
Sedangkan sentuhan yang gugup
Tidak cukup mampu meyakinkanku bahwa aku
Dan kau memang tengah duduk bersama
Berapa hampir lagi aku sampai
padamu? Sungguh berliku dan menipu:
Piring dan sendok garpu, daftar menu
Dan bunga palsu, seperti bersepakat menyesatkanku
Sementara engkau kian tak terjangkau
Melipat tempat dan saat, melompat ke benua
Yang lain di utara, lalu meniti lengkung cahaya
Ke pelukan hantu pucat putih yang menenungkan lupa
Pandanganku berkunang, parasmu pupus membayang
Seolah cahaya lilin telah menghapus garis tepi pipi,
Lalu membaurkanmu ke udara yang berat. Aku tercekam
Pitam pada beri hitam keparat itu, yang mengedip genit
Tercengkeram manja, dalam belit erat jemari lentikmu
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
SAJAK JALAN PAGI BERSAMA
Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...
-
STOPPING BY WOODS ON A SNOWY EVENING Whose woods these are I think I know. His house is in the village though; He will not see me stopping h...
-
PEREMPUAN 1. Beri aku cermin kaca yang rata tak retak atau telaga bening yang tenang airnya atau genangan embun di telapak tangan bunga...
No comments:
Post a Comment