Sunday, March 22, 2009

DUDUK BERDUA DI RESTORAN


(foto: pribadi)

Begitu jauh dan sulitnya
Perjalanan untuk menemukanmu
Tersuruk dan terengah megap aku
Untuk mencapaimu nun di sana, di tepi meja

Percakapan hanya kesantunan yang gagap
Sedangkan sentuhan yang gugup
Tidak cukup mampu meyakinkanku bahwa aku
Dan kau memang tengah duduk bersama

Berapa hampir lagi aku sampai
padamu? Sungguh berliku dan menipu:
Piring dan sendok garpu, daftar menu
Dan bunga palsu, seperti bersepakat menyesatkanku

Sementara engkau kian tak terjangkau
Melipat tempat dan saat, melompat ke benua
Yang lain di utara, lalu meniti lengkung cahaya
Ke pelukan hantu pucat putih yang menenungkan lupa

Pandanganku berkunang, parasmu pupus membayang
Seolah cahaya lilin telah menghapus garis tepi pipi,
Lalu membaurkanmu ke udara yang berat. Aku tercekam
Pitam pada beri hitam keparat itu, yang mengedip genit

Tercengkeram manja, dalam belit erat jemari lentikmu

No comments:

SAJAK JALAN PAGI BERSAMA

  Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...