Sunday, July 15, 2007

KELUHAN PRIA TUA (DARI ARSIP SAJAK LAMA)

Musik yang sedih
dan lirik yang lirih
adalah racun sempurna
di senja yang segera.

Yang bayang terbayang
wajah yang tersayang:
parasnya betapa ranum
tubuhnya begitu harum.

Tetapi, kemana gerangan pergi
dara manja berkawat gigi
matanya bundar cemerlang
dan lengannya berpendar telanjang.

Atau perempuan beraut serius
dengan rambut panjang lurus
yang darinya kuberpaling
saat meminta harus terus seiring.

Dan, ah, betina garang
beserta pagutan dalam dan panjang
kini ibu panutan, ketua darmawanita,
setelah diperistri walikota.

Seluruhnya sisa kisah lalu
walau indah sudah berlalu
Tinggal aku seorang lelaki tua
masih terlunta, tiada berdua.

Sekarang kukenang mereka
semua dalam kepedihan yang sama;
tetapi aku tentu takkan pernah mengaku
kepada si jelita yang tengah kupangku!

No comments:

SAJAK JALAN PAGI BERSAMA

  Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...