Aku tak lebih tinggi dari debu
Dan nilaimu itu nihil :
Sebelah helai sayap nyamuk
Bahkan masih jauh lebih berharga
Tetapi kuangkat juga hidungku
Dan kau menggelendot di leherku
O, dunia
Kalau tidak karena dinampakkan indah
Di pelupuk mataku yang mudah terperdaya
Terpukau bujuk segala yang maya
Tentu kau sudah sampah tersia
Dan aku tak akan pernah berselera
.....yang hadir mengisi di antara dua kesunyian--kelahiran dan kematian..... (An Indonesian poems corner ; the poet : Hendragunawan)
Tuesday, May 29, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
SAJAK JALAN PAGI BERSAMA
Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...
-
STOPPING BY WOODS ON A SNOWY EVENING Whose woods these are I think I know. His house is in the village though; He will not see me stopping h...
-
PEREMPUAN 1. Beri aku cermin kaca yang rata tak retak atau telaga bening yang tenang airnya atau genangan embun di telapak tangan bunga...
No comments:
Post a Comment