Kota kuyup dalam hujan
Deru derum kendaraan
Jadi sayup sebelum senyap
Dan kerlap lampu-lampu
Pun redup gemetar
Berpendaran sayu
Para pejalan bergegas
Berlalu mencari teduh
Burung-burung terburu
Telah mendapati sarang
Sedari tadi
Namun si majenun
Hanya berdiri tercenung
Ditenung nyanyian
Derai hujan
Mengapa harus
Turut sembunyi berlindung
Dari karunia
Yang turun
Tercurah beruntun?
.....yang hadir mengisi di antara dua kesunyian--kelahiran dan kematian..... (An Indonesian poems corner ; the poet : Hendragunawan)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
SAJAK JALAN PAGI BERSAMA
Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...
-
STOPPING BY WOODS ON A SNOWY EVENING Whose woods these are I think I know. His house is in the village though; He will not see me stopping h...
-
PEREMPUAN 1. Beri aku cermin kaca yang rata tak retak atau telaga bening yang tenang airnya atau genangan embun di telapak tangan bunga...
No comments:
Post a Comment