Di kuta, di kuta
Kita menanti
Matinya surya
Di kuta, di kuta
Pasangan-pasangan bercinta
Dari kota-kota dunia
Saling berdusta
Dalam tujuh bahasa
Di antara gemulung ombak
Saling menjebak
Siapa gerangan
Lebih dulu ngelantur
Aku akan kangen
Saling menebak
Siapa yang bakal
Berangkat lebih pagi
Meninggalkan
Kusut bantal
Di kuta, di kuta
Kita tak boleh
Menjalin janji
Atau saling mengusut
Kusut kisah hidup
Karena tak akan ada
Kecup perpisahaan
Terlebih lagi
Titik air mata
Dan kini
Sebelum pagi
Ketika kau masih
Tergeletak tanpa mimpi
Di lembab pembaringan
Aku telah meluncur
Pergi menuju sanur
Mencari matahari
Mencairkan sepi
.....yang hadir mengisi di antara dua kesunyian--kelahiran dan kematian..... (An Indonesian poems corner ; the poet : Hendragunawan)
Monday, May 14, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
SAJAK JALAN PAGI BERSAMA
Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...
-
STOPPING BY WOODS ON A SNOWY EVENING Whose woods these are I think I know. His house is in the village though; He will not see me stopping h...
-
PEREMPUAN 1. Beri aku cermin kaca yang rata tak retak atau telaga bening yang tenang airnya atau genangan embun di telapak tangan bunga...
No comments:
Post a Comment