Ketika cinta menyapamu
Dengan parasnya lembut
Masihkah engkau diam terpana tanpa menyambutnya,
Dan hanya bertanya: mengapa?
Dari tempat asalnya berkelana ia
Sekian lama, mencarimu, yang telah dikenalnya
Sejak masa azali. Sungguh terlalu kini
Jika engkau terus mengusut: untuk apa?
Sang suryapun menjadi sejuk di tengah hari
Sedangkan purnama menghangatkan malam sepi
Barangsiapa telah terpilih kekasih
Mustahil baginya bermuslihat lari dan sembunyi
Meski engkau terpuruk jorok di parit kota
Mabuk muntah oleh arak murah warung bongkaran
Akan diraihnya tanganmu, dipapah tubuhmu penuh haru
Seraya berseru: tuanku, mengapa menyaru begini rupa?
.....yang hadir mengisi di antara dua kesunyian--kelahiran dan kematian..... (An Indonesian poems corner ; the poet : Hendragunawan)
Tuesday, October 26, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
SAJAK JALAN PAGI BERSAMA
Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...
-
STOPPING BY WOODS ON A SNOWY EVENING Whose woods these are I think I know. His house is in the village though; He will not see me stopping h...
-
PEREMPUAN 1. Beri aku cermin kaca yang rata tak retak atau telaga bening yang tenang airnya atau genangan embun di telapak tangan bunga...
No comments:
Post a Comment