SAJAK CEMBURU
Hatiku yang sepi
Merapat ke tepian cintamu
Hanya denganmu
Ia ingin bermanja
Maka irinya pada diri
Yang hadir menabiri
Andaikan saja: dapat
Menatapmu tanpa penglihatan,
Menyimakmu tanpa pendengaran
Dan mengenangmu tanpa pemikiran
Yang ada mengantarai
Hampir hati padamu
Ia tak ingin pergi
Tak ingin lagi ia sendiri
Berjanjilah: Dik, kau ‘kan kupetik
Di hari baik, dari bulan baik
Pada cintamu, ia meminta
Tempat terindah untuk mati
KUATRIN KELUHAN CINTA
Lelah aku diagungkan begitu terlalu
Di dalam roman, film ataupun lagu
Ibarat hikmah ‘jari yang menunjuk bulan’
Asyik berbual di jalan, mereka lupakan tujuan
MADAH MALAM KENCANA
Bila malam lembut menyentuhkan
Helai-helai kelam rambutnya yang terjuntai
Ke lapang dada persada yang lena,
Berderit lemahlah daun jendela tua
Mengatup dari sunyi sendu pekarangan
Sayup pula terdengar
Kelepak sayap-sayap impian
Menghampiri kepala-kepala insan
Yang terkulai letih, mengurapi mereka
Dengan wangi harapan yang purba
Namun jernih cahaya, seperti halnya daya hidup
Masih juga bersikeras menyelundupkan
Terangnya, lewat setiap celah dan rekah
Halus pada dinding kayu ataupun batu
Meski hanya tipis dan sayu
Sedangkan rembulan yang telah di puncak mekar
Pun membiarkan kelopak-kelopaknya
Berluruhan, tanpa keluhan, berserpihan
Melayang-layang sepi, lalu jatuh perlahan
Sebagai kepingan embun pagi
PAHLAWAN
Ia tak menangis untuk luka-lukanya
Meski malam menikam-nikam dada
Kesedihannya menitis di tetesan air mata
Untuk derita mereka yang dicinta
.....yang hadir mengisi di antara dua kesunyian--kelahiran dan kematian..... (An Indonesian poems corner ; the poet : Hendragunawan)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
SAJAK JALAN PAGI BERSAMA
Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...
-
STOPPING BY WOODS ON A SNOWY EVENING Whose woods these are I think I know. His house is in the village though; He will not see me stopping h...
-
PEREMPUAN 1. Beri aku cermin kaca yang rata tak retak atau telaga bening yang tenang airnya atau genangan embun di telapak tangan bunga...
No comments:
Post a Comment