Sebatang puntung itu,
Yang dicampakkan di tepi jalan itu,
Masih bisa menyisakan nyalanya
Berkejap-kejap, disergap angin malam
Yang sedari tadi mengejar
Dan ingin segera dapat memadamkannya
Seperti masih ingin berkisah ia
Tentang seluruh kesah yang telah dikeluhkan
Oleh bibir merah itu,
Yang sedetik lalu masih berbisik mesra
Dan yang masih terasa lekat dan basah
Sepanjang punggung dan tengkuknya
(2009)
.....yang hadir mengisi di antara dua kesunyian--kelahiran dan kematian..... (An Indonesian poems corner ; the poet : Hendragunawan)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Materi promosi
DURIAN PROFESSOR ingin mudah Menikmati durian bermutu global? Dagingnya tebal, kering dan cerah Manis dan harum tak kalah Ingin durian Sian...
-
Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...
-
ODE KEPADA POHON FLAMBOYAN Pohon flamboyan di tepi sungai coklat di bawah jembatan itu tak henti-hentinya kupuja. Ketika musim hujan deras ...
No comments:
Post a Comment