Bila tiba suatu saat
Aku harus terbujur sekarat
Relakan aku menikmati
Khidmatnya mati
Jauhkan sentuhan gawat
Dari dokter juru rawat
Dengan segala bius suntik
Juga selang sentak listrik
Biar bisa segera beres
Baris sisa nasib digores
Jangan lain turut campur
Ingin ngatur agar mundur
Tak tahukah engkau
Tiap peralihan senantiasa memukau
Seperti fajar senja mengatasi
Indah siang malam hari
Dan sebagai mantan seniman
Itulah kelak kali penghabisan
Aku ingin jenak sendiri
Menikmati Sunyi
Februari 2008
.....yang hadir mengisi di antara dua kesunyian--kelahiran dan kematian..... (An Indonesian poems corner ; the poet : Hendragunawan)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
SAJAK JALAN PAGI BERSAMA
Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...
-
STOPPING BY WOODS ON A SNOWY EVENING Whose woods these are I think I know. His house is in the village though; He will not see me stopping h...
-
PEREMPUAN 1. Beri aku cermin kaca yang rata tak retak atau telaga bening yang tenang airnya atau genangan embun di telapak tangan bunga...
No comments:
Post a Comment