bismillah kala menarik nafas
alhamdulillah saat melepas
di musim wabah begini
baru dihayati betapa berarti
sehelai hawa lembut
berlalu antara hidung mulut
.....yang hadir mengisi di antara dua kesunyian--kelahiran dan kematian..... (An Indonesian poems corner ; the poet : Hendragunawan)
Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...
No comments:
Post a Comment