Monday, October 31, 2011

Proyek 1000 Haiku, November/Desember 2011

::
trotoar dibongkar
pejalan dan pohonan nyingkir
bagi mobil parkir

(0148/2011)
*
genangan banjir
pagar dan sempadan
tak dibedakan

(0147/2011)
*
radio transistor
hangat benderang malam
meski listrik padam

(0146/2011)
*
cincin safir biru
matanya menyimpan tatapan bapak
kini asyik kupandangi

(0145/2011)
*
semalaman sesat terkurung
dalam kamar, pagi ini kembali
capung berisik ingin ke luar

(0144/2011)
*
bau busuk di setiap sudut;
mungkin harus rajin saya
membasuh hidung sendiri

(0143/2011)
*
serangga betah duduk
di gundukan kotoran sendiri--
nikmatnya berkuasa

(0142/2011)
*
berdiri canggung
segugus rumah mewah
dikepung kampung

(0141/2011)
*
sapa-menyapa
sebelum lenyap dalam kabut:
asap rokok dan ruap kopi

(0140/2011)
*
si batu api tergeletak
di tepi jalan aspal basah―
betapa sepinya

(0139/2011)
*
penari bergaun merah
berdandan meriah; jemarinya
runcing menjabat dingin

(0138/2011)
*
lepas dari dentam
musik malam, debur ombak
melebur kelam sukma

(0137/2011)
*
seekor kecoak berlari
mencari tempat yang tepat
menelentang mati

(0136/2011)
*
riuh klakson bersahutan
sayup di latar jauh
burung-burung berkicauan

(0135/2011)
*
menghambur gugur
dalam baluran kabut sore
bunga-bunga bungur

(0134/2011)
*
serakan puing benteng tua
lengking pekik burung
menghunjami bebatuan

(0133/2011)
*
serakan puing benteng tua
kelebat burung-burung senja
menutupi jejak surya

(0132/2011)
*
pohon akasia
bunga-bunga kuningnya
lebur dalam cahaya surya

(0131/2011)
*
oleh hembusan angin
debu merasuk rabu―
jejak raga siapa?

(0130/2011)
*
lebih rendah dan muda
hijaunya, pohon tanjung terlindung
dilingkungi kakak akasia

(0129/2011)
*
tak membedakan
penjaga dan penjaja malam
bulan purnama

(0127/11-2011)
*
purnama kini meninggi
tangkas tingkah penjual martabak
seiring lengking lagu hindi

(0126/11-2011)
*
di atas fly-over
berpasangan singgah berkencan
memandang sungai jalan raya

(0125/11-2011)
*
kemurahan hati
gubuk kumuh, istana si kaya
sama dilimpahi cahaya purnama

(0124/11-2011)
*
jajaran nisan
limpahan cahaya
ditumpahkan purnama

(0123/11-2011)
*
tenteramlah para rangka
malam ini purnama
mengilap seputih tulang

(0122/11-2011)
*
keindahan terlontar
dari getar jemari entah
hanya lantaran

(0121/11-2011)
*
pertempuran malam usai
berserakan bangkai nyamuk
ular hijau mengabu

(0120/11-2011)
*
jam lima sore
dan wanita pekerja ini
masih berwangi pagi

(0119/11-2011)
*
ruang pamer teknologi
menyilangkan kaki kedinginan
wiraniaga berok minim

(0118/11-2011)
*
disepak yang empunya rumah
mengangkat kepala, memicingkan mata
kucing kuning gempal melenggang

(0117/11-2011)
*
terbaring di pinggir jalan
si gila ini masih juga sempat
menikmati gemintang

(0116/11-2011)
*
tanah mengurai dedaunan
akankah kulihat wajahmu kembali
di musim semi mendatang?

(0115/11-2011)
*
becak perlahan menjalani senja
sepasang opa dan oma
duduk berpegangan tangan

(0114/11-2011)
*
embah mungil ringkih
si cucu bertubuh tambun
beriringan dari sekolah

(0113/11-2011)
*
gelisah dikisahkan
lewat igauan resahnya
gerimis semalaman

(0112/11-2011)
*
tergeletak basah
selembar sarung lusuh
pagi trotoar jalan

(0111/11-2011)
*
hanya celah rekahan
di dinding parit kering
merambat rumputan

(0110/11-2011)
*
nyaring kicauan
kilau kilap kaca jendela
menguapkan mimpi

(0109/11-2011)
*
kerut jemari tua
mencengkeram erat kehangatan
cangkir teh porselen

(0108/11-2011)
*
tempat kembali
tanpa tembok dan gembok
kembara termangu

(0107/11-2011)
*
gemulai tarian jemari:
merupa aksara mengalir makna
gerak raga rasa bersama

(0106/11-2011)
*
ketuk tunggal-nada
pada papan ketik: bayi terlahir
di layar kaca cair

(0105/11-2011)
*
terbangun oleh kicauan
meluncuri batang krisantenum
embun pagi

(0104/11-2011)
*
burung-burung bangau
gugusan awan cemerlang
peziarah gurun air mata

(0103/11-2011)
*
burung baru bangun
pun sisa kabut: masih ingin
berpeluk ranting pagi

(0102/11-2011)
*
kupu tanpa kepak,
mawar yang tawar: aman abadi
dalam kotak kaca

(0100/11-2011)
*
tanggal di hari mendung
kuning sehelai daun mangga
alangkah cemerlang!

(0099/11-2011)
*
kupu-kupu,
selain dari taman tangkar ini,
nun, lembah dan rimba...

(0098/11-2011)
::
Hg::
::

No comments:

SAJAK JALAN PAGI BERSAMA

  Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...