ah, sebatang anak panahmu menembus
dan pandang mataku jadi berkabut
ah, sebatang anak panahmu menembus
dan rambut di pelipis gugur menipis
ah, sebatang anak panahmu menembus
dan gigi ini bergoyang nyeri lalu lepas
ah, sebatang anak panahmu menembus
selera demi selera, lewat dari hasrat
ah, sebatang anak panahmu menembus
sendi pun berderak bagai dermaga lapuk
ah, sebatang anak panahmu menembus
kabar dan kisah, berderai dari ingatan
ah, sebatang anak panahmu menembus
nafas demi nafas terengah, putus terhempas
ah, sebatang anak panahmu menembus
bukan tuk menderaku dalam parah cedera
ah, batang demi batang yang menembus
penyangga rebah punggung yang ditekuk waktu
ah!