DALAM PERJALANAN MAKASSAR-BARRU
Kami menyusuri patahan-patahan jalan
Yang terserak bertahun, seolah replika kumpulan pulau
Dari republik yang hampir retak
Bagai tak menjanji sampai. Tetapi tertatih kita menanti
Bertahan meski diletihkan harapan, berulang terguncang
Antara gelombang batuan yang merontokkan belulang
Dan keriangan yang membubungkan sukma
Hingga kita putuskan sejenak
Menepi ke sisi sepi
Engkau mencari petani meniti pematang,
Memanggul pacul atau memikul bakul
Aku prihatinkan jalan-jalan baru
Yang perlahan melebar
Merebut pekarangan rumah rakyat
Atas nama pembangunan
Demi kepentingan bersama
Walau cuma desing debu memenuhi ruang tamu
Mereka, mengendap ketika truk-truk dan bus-bus
Menderu laju ke lain kota yang dituju. Tapi
Cukuplah kepedihan di pagi hari ini, Muhary
Harus terus jalan, karena janji tersisa
Hanya sejam lagi,
Syam menanti kita
Membincangkan puisi
SYAIR MEDITASI ATAS TUBUH
Batapa indah dan sempurna
Tubuh dan wajah ini dicipta!
Bila di hadapan cermin kuberdiri
Tak henti kubangga mengagumi
Tetapi, bagaimanakah jika kukupas
Selubung kulit ini yang menutup tipis
Bagaimanakah jika lapis kedua
Yang membungkus daging juga kubuka
Bagaimanakah jika tumpukan otot saya
Dilepaskan dari belulang penyangganya
Bagaimanakah jika sisa rangka
Dipecahkan hingga ternganga rongga
Masihkan indah dan sempurna
tubuh dan wajah ini dipandang mata?
Bila tak kubuang-bersihkan setiap hari
Di dalam, di tiap liang dan ujung, mengendap tahi
Bila umurku bergeser bertambah
Tentu tubuh ini mengendur melemah
Dan ketika ruh tak lagi terkait jasad
Dalam hitungan menit, menguar busuk mayat
Dan bila telah dikubur bertimbun tanah
Tak ‘kan lama sisa raga pun terurai musnah
Masihkah indah dan sempurna
Tubuh dan wajah ini kupuja!
SYAIR MEDITASI NAMA AL-HAQ
Hakikat kebenaran, Sejati kenyataan:
Tuhan. Yang keberadaannya
Tak tertolak oleh pengingkaran
Yang kemuliaannya
Tak terpengaruh oleh penyifatan.
.....yang hadir mengisi di antara dua kesunyian--kelahiran dan kematian..... (An Indonesian poems corner ; the poet : Hendragunawan)
Friday, April 02, 2010
Subscribe to:
Posts (Atom)
SAJAK JALAN PAGI BERSAMA
Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...
-
STOPPING BY WOODS ON A SNOWY EVENING Whose woods these are I think I know. His house is in the village though; He will not see me stopping h...
-
PEREMPUAN 1. Beri aku cermin kaca yang rata tak retak atau telaga bening yang tenang airnya atau genangan embun di telapak tangan bunga...