Merenungi relung matamu
Merenangi biru yang menggenang
Begitu tenang di tengah lengang alam
Juga mengenangkanku kepada langit
Yang diterangi mentari sepanjang hari
Namun tetap memandang selanskap padang
Dengan tatap yang betapa senyapnya
Terentang setia ia walaupun sakit
Dan senantiasa terluka
Oleh bilah pedang khianatku
Ya, merenungi relung matamu
Menelusuri lorong panjang
Berkelok berliku
Menurun mendaki
Murung dalam hujan senja hari
Menuju ujung nan nun
Namun bermula dari resah
Jantungku
.....yang hadir mengisi di antara dua kesunyian--kelahiran dan kematian..... (An Indonesian poems corner ; the poet : Hendragunawan)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
SAJAK JALAN PAGI BERSAMA
Pagi seputih seragam baru dan sesegar rambut basah para bocah ketika kita berjalan menyusur tembok yang mengendapkan waktu di perkampu...
-
STOPPING BY WOODS ON A SNOWY EVENING Whose woods these are I think I know. His house is in the village though; He will not see me stopping h...
-
PEREMPUAN 1. Beri aku cermin kaca yang rata tak retak atau telaga bening yang tenang airnya atau genangan embun di telapak tangan bunga...
No comments:
Post a Comment